SPORT TOURISM UNTUK KEBERLANJUTAN: PRODI PUR FV UNY AJAK GENERASI MUDA LESTARIKAN BUDAYA OLAHRAGA DI KAMPUNG EMAS SERUT DAN TERBAH

 Sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, tim pengabdian dari Program Studi Pengelolaan Usaha Rekreasi (PUR), Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), meluncurkan program pemberdayaan masyarakat berbasis sport tourism di Kampung Emas Serut dan Terbah. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Lokal Berbasis Sport Tourism: Membangun Wisata Olahraga Berkelanjutan di Kampung Emas Serut dan Terbah” ini dipimpin oleh Dr. Galih Dewanti, M.Pd., bersama empat dosen lainnya dan didukung oleh enam mahasiswa aktif.

Kampung Emas Serut dan Terbah, yang dikenal memiliki potensi budaya dan pariwisata lokal yang kaya, saat ini menghadapi tantangan dalam mengembangkan wisata olahraga secara berkelanjutan. Minimnya minat generasi muda, kurangnya dokumentasi permainan lokal, serta terbatasnya sarana prasarana menjadi hambatan utama. Melalui PKM ini, tim UNY berupaya menghidupkan kembali nilai-nilai lokal melalui pendekatan edukatif dan rekreasi yang menarik bagi masyarakat luas, khususnya kalangan muda.

Program ini tidak hanya fokus pada revitalisasi permainan lokal, tetapi juga mengintegrasikannya ke dalam kurikulum ekstrakurikuler sekolah, menyediakan modul edukasi berbasis digital, serta mendorong pembentukan komunitas wisata olahraga lokal. Selain itu, masyarakat juga dibina untuk mengembangkan produk kreatif seperti suvenir dan jasa pelatihan berbasis olahraga lokal sebagai sumber pendapatan baru.

Kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dalam aspek kreativitas, inovasi, dan pemberdayaan, serta mendukung Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional yang menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat dalam sektor pariwisata. Dengan anggaran sebesar Rp8 juta dan durasi pelaksanaan selama satu tahun, program ini menargetkan publikasi hasil kegiatan dalam jurnal INOTEKS serta pembentukan nota kesepahaman (MoA) dengan mitra desa.

Melalui kolaborasi akademisi, mahasiswa, pemerintah daerah, dan komunitas lokal, diharapkan Kampung Emas Serut dan Terbah dapat menjadi model pengembangan sport tourism berbasis pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi dan sosial yang nyata bagi warga setempat.