WORKSHOP HKI DAN ETHICAL CLEARANCE DORONG INOVASI BERBASIS ETIKA DI PRODI PENGELOLAAN USAHA REKREASI UNY

Program Studi Sarjana Terapan Pengelolaan Usaha Rekreasi (PUR) Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sukses menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Ethical Clearance pada Rabu, 19 Maret 2025, di Hotel UNY Karangmalang. Kegiatan ini diikuti oleh 17 peserta yang terdiri atas dosen, tenaga kependidikan, serta pimpinan fakultas dan departemen, dengan menghadirkan Ganda Sukmara, M.Pd., sebagai narasumber utama.

Workshop ini digelar sebagai respons atas masih adanya kesenjangan pemahaman dan implementasi HKI serta prosedur ethical clearance di kalangan akademisi, khususnya dalam bidang sport tourism. Padahal, kedua aspek tersebut sangat penting: HKI berfungsi melindungi inovasi dan karya intelektual dari plagiarisme, sementara ethical clearance menjamin bahwa penelitian dilakukan secara etis, terutama bila melibatkan subjek manusia atau bahan alami.

Melalui kegiatan ini, peserta tidak hanya memperoleh pemahaman teoretis mengenai jenis-jenis HKI seperti hak cipta, paten, dan desain industri namun juga praktik langsung terkait mekanisme pendaftarannya. Di sisi lain, mereka juga dibekali wawasan mendalam tentang standar etika penelitian yang sesuai dengan regulasi nasional dan internasional. Harapannya, dosen dan mahasiswa PUR dapat lebih aktif mendaftarkan inovasi mereka sekaligus memastikan setiap penelitian memenuhi prinsip etika akademik.

Ketua Pelaksana kegiatan, Dr. Galih Pamungkas, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa workshop ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing akademik dan reputasi institusi. “Kami ingin mendorong lahirnya inovasi yang tidak hanya bernilai akademik, tetapi juga memiliki potensi komersialisasi dan dampak sosial nyata bagi industri sport tourism di Indonesia,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, Program Studi PUR berkomitmen memberikan pendampingan berkala bagi dosen dan mahasiswa yang akan mengajukan HKI maupun proposal ethical clearance. Monitoring dan evaluasi juga akan dilakukan untuk mengukur peningkatan jumlah pengajuan HKI dan persetujuan etik pasca-workshop. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang transfer ilmu, tetapi juga fondasi kuat bagi pengembangan riset dan inovasi berkelanjutan yang berintegritas, beretika, dan berdaya saing global.